Efisiensi merupakan salah satu parameter untuk menilai kinerja suatu unit kegiatan ekonomi. Konsep efisiensi secara umum menjadi pembanding input yang ada dengan output yang dihasilkan. Efisiensi bank merupakan salah satu indikator penting untuk menganalisa performa suatu bank dan juga sebagai sarana untuk lebih meningkatkan efektifitas kebijakan moneter. Peningkatan fungsi intermediasi, efisiensi dan daya saing industri adalah dasar tujuan penguatan struktur perbankan syariah. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efisiensi relative perbankan syariah di Indonesia dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) berdasarkan fungsi intermediasi. Yang mana metode DEA merupakan suatu perhitungan non-parametrik yang dapat mengidentifikasi input atau output bank yang digunakan sebagai referensi/variabel serta dapat membantu untuk mencari penyebab ketidakefisienan suatu bank. Varibel input yang digunakan dalam penelitian ini adalah dana pihak ketiga, biaya tenaga kerja dan beban bagi hasil. Sedangkan variabel output yang digunakan adalah pembiayaan dan pendapatan operasional lainnya. Setelah itu dilakukan uji beda dengan menggunakan Independent Sample T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ke sebelas Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia terdapat sembilan bank yang berhasil meraih nilai efisien yang potensial. Juga terdapat perbedaan kenaikan dan penurunan aset antar periode tahun 2011-2013 dan 2014-2015.