Pokok permasalahan dalam penelitian ini membahas tentang bagaimana Pondok Pesantren dengan segala keunikan, kelebihan, dan ciri khas yang dimiliki dapat dikembangangkan perekonomiannya. Sebagaimana telah diketahui Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang terkandung di dalamnya budaya santri yang tinggal di pondok, kepemimpinan kyai yang disegani, serta pencetak generasi ulama, yang mana semua itu dapat menjadi sebuah potensi bisnis yang unggul jika dimaksimalkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana praktek serta cara mengembangkan bisnis pada pondok pesantren. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis data sekunder, dan menggunakan analisis studi pustaka. Penelitian ini membahas model bisnis yang dapat diadopsi oleh Pondok Pesantren yakni model agribisnis dan model BMT, dan disertai Pondok Pesantren yang telah mempraktekkannya. Hasil dari penelitian ini Pondok Pesantren dapat mendirikan (1) Model agribisnis dengan memanfaatkan tanah wakaf yang ada, melihat potensi daerah pesantren, dan membentuk manajemen agribisnis yang terstruktur yang melibatkan para guru, santri, dan masyarakat. (2) Model BMT dengan memanfaatkan social trust dari masyarakat, menyetorkan modal awal oleh pendiri, membentuk struktur pengelola, dan menentukan produk-produk yang akan diluncurkan. (3) Mengelola usaha mandiri yang terdapat pada pondok pesantren seperti usaha pangkas rambut, kopontren, air minum kemasan, dan kantin pondok pesantren.