Peningkatan kepedulian kemanusiaan di kalangan masyarakat Indonesia, seiring dengan terus berkembangnya teknologi, menjadi pendorong utama dalam munculnya inovasi dalam pelaksanaan tindakan amal. Salah satu crowdfunding yang mengalami perkembangan pesat di Indonesia adalah Kitabisa.com, yang menyediakan fasilitas untuk melakukan donasi dan penggalangan dana secara daring. Platform ini menawarkan berbagai metode pembayaran yang beragam, sementara donatur diminta untuk menambahkan kode unik sebagai langkah verifikasi otomatis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinjauan fikih muamalah terhadap praktik penambahan kode unik pada akhir transfer pembayaran di kitabisa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan bahan kepustakaan sebagai sumber data, yang sering disebut sebagai (library research). Data untuk penelitian ini diperoleh melalui analisis konten dari sumber informasi seperti website Kitabisa, syarat dan ketentuan yang diterapkan, serta melalui wawancara dengan pakar fikih muamalah. Hasil dari penelitian ini adalah penggunaan kode unik di platform crowdfunding seperti Kitabisa.com sesuai dengan prinsip syari'at akad hibah, karena akad utamanya adalah tabarru' atau akad sosial, sehingga penambahan kode unik dianggap sebagai bentuk hibah atau sumbangan sukarela dari donatur untuk tujuan sosial.