Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah praktik bank sampah berlian sesuai berdasarkan parameter 3 pilar utama kesesuaian syariah; 1. Terhindar dari transaksi yang dilarang, dari 7 mekanisme/alur praktik bank sampah berlian terdapat riba pada mekanisme ke 6, karena terjadinya penambahan dalam peminjaman; 2. Akad transaksi pada mekanisme/alur praktek bank sampah berlian yaitu menggunakan Fatwa DSN MUI; 3. adab Islami dalam bermuamalah. Metode penelitian kualitatif deskriptif menggunakan metode penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari penelitian ini dapat disimpulkan yaitu akad pada praktik Bank Sampah Berlian yaitu akad wadiah dan akad jual beli dan akad qardh. Sistem jual beli yang dilakukan oleh Bank Sampah Berlian antara nasabah dan bank Sampah menurut Fatwa DSN MUI No.02/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Tabungan hukumnya boleh. Akad antara Nasabah dengan bank sampah yaitu akad wadi;ah yad-dhamanah, karena hasil penjualannya tidak langsung diberikan. Adapun system jual beli antara bank sampah dengan pegepul menurut fatwa DSN MUI NO 110/DSN-MUI/IX/2017 Tentang Akad Jual Beli juga parameter kesesuaian syariah itu hukumnya boleh. Akadnya yaitu akad jual beli, karena sampah yang di kumpulkan bank sampah ketika sudah 3 bulan langsung dijual ke pengepul. Adapun sistem peminjaman pada bank sampah tidak sesuai dengan 3 parameter Dr. Oni Syahroni terdapat syarat penambahan 10% dari dana yang di pinjam, hal ini tidak sesuai dengan fatwa Fatwa DSN MUI NO: 19/DSN-MUI/IV/2001 Tentang Al-Qardh.