Penyajian laporan keuangan yang baik ialah mengikuti standar akuntansi keuangan. Ini berlaku juga bagi Organisasi Pengelola Zakat (OPZ), yang harus mengikuti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 109 sebagai landasan membuat laporan keuangan. Laporan keuangan yang dibuat, harus memiliki karakteristik kualitatif laporan
keuangan yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat dibandingkan. Laporan keuangan juga harus transparan, karena transparansi adalah amanah lembaga amil zakat yang tertulis pada Undang-undang No. 23 Tahun 2011. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui nilai transparansi dan nilai karakteristik kualitatif yang diungkapkan. Penelitian
ini menggunakan teknik analisis konten dengan memberi skor pada item yang diungkapkan. Data hasil scoring akan diproses menggunakan software Microsoft Excel untuk mendapatkan hasil dalam bentuk persentase dan jumlah item pada pengungkapan laporan keuangan . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 18 lembaga amil zakat nasional, ada 7 yang mempublikasikan laporan keuangan di website resmi lembaga amil zakat . Serta dari 7 lembaga amil zakat, lembaga amil zakat PKPU adalah yang laporan keuangannya transparan setiap tahun. Terkait dengan karakteristik
kualitatif andal, lembaga amil zakat belum sepenuhnya mengikuti standar akuntansi yang berlaku karena Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) tidak ikut disajikan. Ada 2 lembaga amil zakat yang laporannya tidak diaudit yaitu LAZISNU dan PZU. Terkait karakteristik kualitatif dapat dibandingkan , hanya 5 lembaga amil zakat yang laporan keuangannya dapat dibandingkan adalah PKPU , Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, YBM BRI dan LAZNAS BSM.