Sudah makin banyak pendapat tokoh dan hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara dana sosial ZIS yang disalurkan secara produktif dengan kesejahteraan mustahik, dengan demikian penyaluran ZIS secara produktif dapat menjadi jalan dalam pengentasan kemiskinan yang ada. Namun, berdasarkan penelitian IMZ (2010), yang mengambil objek 9 LAZ terbesar, mengungkapkan bahwa dana sosial yang disalurkan LAZ secara produktif masih minim, rata-rata yang dialokasikan ke pemberdayaan produktif hanya sebesar 10.7%, yang lain masih difokuskan untuk kegiatan konsumtif. Penelitian ini membahas bagaimana optimalisasi yang dilakukan DPU-DT dalam menyalurkan dana sosial ZIS yang diterimanya ke dalam pemberdayaan produktif. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskripsi dan pengumpulan datanya menggunakan metode wawancara
dan observasi. Penelitian ini menjelaskan atau menggambarkan bahwa optimalisasi penyaluran dana zakat, infak dan sedekah DPU-DT ke dalam pemberdayaan produktif melalui beberapa program, yaitu MISYKAT (Microfinance Syariah Berbasis Masyarakat) dan BLK (Balai Latihan Kerja). Program MISYKAT menggunakan dana infak dalam pengelolaannya, sedangkan program BLK menggunakan dana zakat. Dan dalam bab 4, penulis juga membahas terkait kendala atau tantangan pada MISYKAT dan BLK serta upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi hal tersebut.