Etika bisnis sebagai seperangkat nilai tentang baik, buruk, dan salah dalam dunia bisnis berdasarkan pada prinsip-prinsip moralitas. Kemajuan dan perkembangan teknologi promosi seperti saat ini, menuntut setiap perusahaan untuk bersaing ketat yang tak jarang menimbulkan berbagai macam kecurangan demi menarik hati konsumen, seperti penipuan, cerita bohong, bahkan promosi yang saling menjatuhkan. Secara normatif, struktur etika dalam Al Qur’an lebih banyak menjelaskan tentang nilai-nilai kebaikan dan kebenaran baik pada tataran niat atau ide hingga perilaku dan perangai. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis melakukan penelitian untuk mengetahui pandangan Islam terhadap promosi, anjuran dan larangan dalam aktivitas promosi menurut pandangan Islam, dan untuk mengetahui keunggulan etika Islam dibandingkan Non-Islam. Untuk menjawab permasalahan di atas, penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui penelitian kepustakaan. Hasil penelitian yang didapat adalah pertama, Ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad saw sebagai seorang pengusaha meletakkan etika promosi dalam praktik bisnisnya. Al-Quran dan teladan yang dicontohkan oleh Rasulullah saw menjadi pedoman yang dapat dijadikan rujukan dalam menjalankan etika promosi Islam. Kedua, etika promosi dalam perspektif Islam pada dasarnya harus dilakukan sesuai dengan etika keislaman yaitu kejujuran dan kebenaran dalam menyampaikan informasi produk yang dipromosikan, dan menghindari perbuatan penipuan, curang, bersumpah palsu, mengobral sumpah, mengingkari janji, menghindari iklan porno (ilusi ketidaksenonohan), serta publikasi menggunakan perbuatan tercela yang menghalalkan segala cara. Ketiga, Ketenteraman dan keberkahan hidup akan dirasakan oleh mereka yang menjaga akhlakul karimah dalam berbisnis, termasuk dalam hal berpromosi.