Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Sharia Compliance dan Good Corporate Governance (GCG) terhadap kinerja keuangan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif asosiatif. Data berasal dari laporan keuangan dengan Populasi yang diambil pada industri perbankan syariah yang ada di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan telah di publikasi ke Bank Indonesia pada tahun 2018-2022. Sampel dalam penelitian ini adalah 10 Bank Syariah dengan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi dengan menggunakan data panel dan diolah menggunakan Software EViews versi 12 dan Microsoft Excel 2019. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial, PSR, IsIR, ZPR dan GCG tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan ROA. Dalam konteks kinerja keuangan yang diukur dengan NOM secara parsial PSR berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan NOM. selain itu, IsIR, ZPR dan GCG tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan NOM. Kemudian PSR dan GCG berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan BOPO, sementara IsIR dan ZPR tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan BOPO. Namun secara simultan semua variabel independen (PSR, IsIR, ZPR, dan GCG) berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan yang diproksikan dengan (ROA, NOM dan BOPO). BUS dan OJK perlu memberikan perhatian lebih mendalam terkait islamic income ratio yang diterima oleh bank agar tidak adanya pendapatan non halal dalam laporan keuangannya, selain itu perlu memperhatikan juga zakat performance ratio yang dikeluarkan oleh bank agar maslahatnya dirasakan oleh entitas BUS dan mustahik.