Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efisiensi kinerja BAZNAS Kabupaten/Kota se-Bandung Raya pada tahun 2018-2020, kemudian untuk mengetahui faktor-faktor penyebab inefisiensi BAZNAS Kabupaten/Kota se-Bandung Raya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Data Envelopment Analysis (DEA) dengan menggunakan asumsi Constan Return to Scale (CRS) dan Variabel Return to Scale (VRS). Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini yaitu pendekatan intermediasi yang berorientasi pada output. Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahunan BAZNAS Kabupaten/Kota se-Bandung Raya tahun 2018-2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata efisiensi BAZNAS Kabupaten/Kota se-Bandung Raya pada tahun 2018-2020 cukup efisien, di mana untuk asumsi CRS mendapatkan skor efisiensi 0,86 dan asumsi VRS mendapatkan skor efisiensi 0,95. BAZNAS Kota Bandung di tahun 2018-2020 mendapatkan rata-rata skor efisiensi pada asumsi CRS sebesar 0,97 dan asumsi VRS 0,99. Selanjutnya BAZNAS Kabupaten Bandung Barat di tahun 2018-2020 pada asumsi CRS mendapatkan skor 0,84 dan asumsi VRS 0,98. Kemudian BAZNAS Kota Cimahi di tahun 2018-2020 mendapatkan skor efisiensi pada asumsi CRS 0,80 dan 1,00 pada asumsi VRS. Lalu BAZNAS Kabupaten Sumedang di tahun 2018-2020 pada asumsi CRS mendapatkan skor efisiensi 0,84 dan asumsi VRS sebesar 0,85. Faktor-faktor penyebab inefisiensi pada BAZNAS Kabupaten/Kota se-Bandung Raya pada tahun 2018-2020 karena penggunaan dana terhimpun dan aset tetap yang belum efisien serta belum maksimalnya pada dana yang tersalurkan.