Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat stabilitas nilai efisiensi bank syariah di Asia Tenggara untuk menilai kemampuannya bertahan. Metode yang digunakan yakni DEA Window Analysis (DEWA) dengan asumsi pengukuran efisiensi CRS dan VRS. Data penelitian menggunakan laporan keuangan bank pada periode 2013-2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat efisiensi perbankan syariah di Asia Tenggara belum efisien, dimana efisiensi VRS (0.74) lebih tinggi dibandingkan efisiensi CRS (0.66). Sedangkan untuk tingkat stabilitas nilai efisiensi yang diperoleh cukup stabil, dimana secara pengukuran efisiensi CRS (0,06) lebih stabil nilai efisiensiesinya dibandingkan stabilitas dari efisiensi VRS (0.07). Sehingga secara peningkatan efisiensi bank syariah di Asia Tenggara masih stagnan pada kondisi yang belum efisiensi. Bank syariah dengan tingkat efisiensi lebih tinggi dan stabil tingkat efisiensinya bank syariah yang berada di Malaysia. Bank syariah di Thailand dan Brunei Darussalam dengan satu bank syariah memiliki tingkat efisiensi yang masih rendah tetapi stabil dalam efisiensinya yang menggambarkan kondisi stagnan pada kondisi yang belum efisien. Sedangkan bank syariah Indonesia cenderung fluktuatif dalam stabilitas efisiensinya.