Penulis melakukan penelitian analisis MLM-PLBS jasa umrah berdasarkan fatwa DSN-MUI No. 83/DSN-MUI/VI/2012 (Studi Kasus MLM PT X). Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah jasa penyelenggara biro perjalanan umrah sesuai dengan ketentuan DSN-MUI dan mengetahui multi level marketing pada jasa peenyelenggara biro perjalanan umroh dalam perspektif Islam. Untuk mengetahui data-data yang terkait tentang perjalanan umroh di Indonesia serta pandangan hukum Islam, metode yang digunakan penulis adalah penelitian deskriptif melalui metode kualitatif.
Hasil dari penelitian adalah Pada PT. X ini jika diperhatikan menurut ketentuan-ketentuan DSN-MUI mengenai Penjualan Langsung Berjenjang Syariah Jasa Perjalanan Umroh. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada ketentuan perusahaan, ketentuan objek akad, ketentuan harga, ketentuan pendaftaran dan uang muka, ketentuan pembatalan, dan ketentuan imbalan sesuai dengan syariat. Namun pada ketentuan mekanisme pada PT. X ini mengalami cacat. Bisnis MLM tidak boleh terdapat adanya unsur-unsur yang dilarang oleh Islam baik itu MLM barang maupun MLM jasa. Menurut fatwa DSN-MUI No. 83/DSN-MUI/VI/2012 bahwa kegiatan operasional perusahaan tersebut harus memiliki izin dari otoritas terkait yaitu Surat Izin Penjualan Langsung Berjenjang (SIUPL) namun hal tersebut tidak ditemukan dalam penelitian. Berkurangnya satu syarat ketentuan khusus yang dikeluarkan oleh regulator terkait tentang surat izin perusahaan maka kegiatan tersebut tidak boleh dilaksanakan.