Keberadaan bank (konvensional/syariah) secara umum memiliki fungsi strategis sebagai lembaga intermediasi dan memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran. Kunci keberhasilan manajemen bank adalah bagaimana bank tersebut bisa merebut hati masyarakat sehingga peranannya sebagai financial intermediary dapat berjalan dengan baik. Strategi menarik nasabah untuk menyimpan dananya tidak hanya dilakukan oleh perbankan konvensional saja, tetapi perbankan syariah juga pada umumnya melakukan hal yang sama dengan cara dan nama yang berbeda-beda. Salah satu cara menarik hati masyarakat yaitu dengan memberikan undian berhadiah yang sudah ditentukan oleh Lembaga Keuangan Syariah dengan spesifikasi yang telah disepakati. Dari beberapa ulama kontemporer, mayoritas ulama kontemporer sepakat bahwa undian berhadiah yang dilakukan oleh lembaga keuangan syariah diperbolehkan. Permasalahan dalam studi mandiri ini adalah bagaimana mekanisme undian berhadiah yang dilakukan oleh lembaga keuangan syariah dan bagaimana tinjauan hukum islam terhadap undian berhadiah yang
dilakukan oleh lembaga keuangan syariah di Indonesia. Penelitian ini berupa studi kepustakaan (library research). Dalam Islam undian berhadiah di lembaga keuangan syariah diperboehkan selama hadiah yang diberikan murni milik lembaga keuangan syariah dan bukan mengambil dari hak nasabah. Ada yang berpendapat bahwa undian berhadiah tidak boleh dilakukan karena termasuk judi atau tidak memiliki manfaat yang jelas. Menurut penulis pendapat yang tepat adalah pendapat yang memboehkan undian berhadiah dilakukan di lembaga keuangan syariah selama hadiah yang diberikan adalah milik lembaga keuangan syariah tidak ada dana yang diambil dari hak nasabah.